Sabtu, 12 Juni 2010

Imbalance Nutrient

Nutrisi merupakan asupan makanan, hal ini sangat erat hubungnya dengan kebutuhan diet tubuh. Untuk dapat hidup sehat maka perlu memperhatikan asupan nutrisi sehari-hari. nutrisi yang baik adalah nutrisi yang cukup, seimbang, dan dipadukan dengan aktivitas fisik teratur. Nutrisi yang baik tidak hanya cukup dengan banyaknya nutrisi, namun hal yang tidak kalah pentingnya adalah keberagaman dan keseimbangan nutrisi.

Nutrisi yang buruk mengakibatkan penurunkan kadar imunitas tubuh, sehingga meningkatkan kemungkinan terkena penyakit. Selain itu, asupan nutrisi yang inadekuat juga menyebabkan terganggunya perkembangan mental dan fisik, dan juga menurunkan angka produksivitas individu. Satu dari 2 kematian (53%) berkaitan dengan penyakit infeksi pada anak-anak dan balita di negara berkembang disebabkan karena gizi buruk. Di Afrika, 1 dari 2 anak meninggal karena malnutrisi yang parah. Pada usia balita, 1 dari 4 balita menderita gizi rendah, mengalami gangguan perkembangan fisik dan mental.

Pada ibu hamil, gizi rendah berperan menyebabkan bayi dengan berat lahir rendah. Hal ini merupakan faktor resiko kematian neonatus dan juga gangguan perkembangan mental, intelektual, kebutaan dan juga menyebabkan tingkat kesehatan bayi yang buruk.

Malnutrisi diakibatkan karena pola makan yang tidak tepat selama masa bayi dan balita. Di negara berkembang banyak terjadi defisiensi vitamin dan mineral, ini berkontribusi menyebabkan banyaknya kejadian infeksi, kecacatan lahir, dan gangguan perkembangan fisik maupun psikointelektual. Defisiensi zink juga diketahui menyebabkan terjadinya keterlambatan pertumbuhan, diare, dan defisiensi imunne.

Selain banyaknya kejadian malnutrisi di negara berkembang, akhir-akhir ini juga menunjukkan semakin banyaknya orang di negara berkembang yang mengalami obesitas. Pada tahun 2010, kecepatan angkaa pertumbuhan orang yang mengalami obesitas lebih tinggi di negara berkembang dibanding dengan negara maju. Hal ini berkaitan dengan perubahan pasar dan transisi ekonomi yang terjadi. Selain itu, pola fikir dan tingkat pendidikan juga berperan dalam munculnya fenomena tersebut.

Pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja sangat erat kaitannya dengan diet selama masa anak-anak. Diet selama masa anak-anak ini berkaitan dengan status sosioekonomi dan tradisi. Selain itu, gizi rendah ini juga dipengaruhi oleh faktor lain, seperti faktor keterjangkauan makanan, lingkungan yang tidak sehat dan kurangnya fasilitas kesehatan, dan rendahnya perhatian terhadap makanan untuk ibu dan anak.

Secara garis besar, masalah tidak seimbang gizi bisa berdampak pada 2 keadaan : obesitas dan underweight (kurus). Untuk mengetahuinya bisa dengan menghitung index massa tubuh (BMI/ body mass index) seseorang.

BMI = (TB)/(BBxBB),
TB = tinngi badan (meter); BB = berat badan (kg).

Seseorang dikatakan normal jika BMI antara 18,5 – 24,9. Jika BMI berada pada 25 keatas, maka dinyatakan obesitas, jika berada di bawah 18,5, maka disebut underweight atau yang secara umum disebut kurus.


Ada banyak faktor yang berperan menyebabkan ketikakseimbangan gizi. Berikut ini adalah beberapa hal yang menimbulkan ketidakseimbangan gizi.

Hal yang menyebabkan terjadinya obesitas :
• Kelebihan asupan energi :
o Asupan energi berlebih-makanan padat
Asupan kalori harus seimbang dengan kalori yang dikeluarkan. Setiap kelebihan 9 kkal akan disimpan dalam bentuk lemak sebanyak 1 gram. Yang terjadi saat ini, masyarakat kebanyakan makan makanan yang tinggi kalori yang sebetulnya kalori yang berlebih tersebut tidak dibutuhkan oleh tubuh.

• Pola makan yang buruk.
Dalam sebuah penelitian diketahui bahwa orang yang melakukan sarapan pada pagi hari lebih cenderung terbebas dari obesitas. Hal ini karena mereka yang sarapan terlebih dahulu sebelum beraktivitas akan tersedia cukup kalori sampai saatnya makan siang. Berbeda pada orang yang tidak sarapan, mereka cenderung akan “ngemil” makanan untuk mengisi kebutuhan kalorinya, dan mereka sulit untuk merasa kenyang dengan apa yang mereka makan sehingga kalori yang dimasukkan akan berlebih. Hal lain adalah mengenai pola makan malam. Dianjurkan makan malam tidak terlalu banyak. Pepatah cina mengatakan “Eat less at dinner and you will live to ninety-nine”.

• Kurangnya konsumsi sayur dan buah
Sayuran dan buah-buahan sangat penting untuk dikonsumsi secara teratur setiap hari. Masyarakat saat ini sangat berbeda dengan masyarakat pada 20-30 tahun terakhir. Jenis diet saat ini kebanyakan rendah serat. Serat, yang banyak terdapat pada sayur dan buah sangat penting untuk memperlancar pencernaan. WHO menyarankan mengkonsumsi 5 porsi atau lebih buah setiap harinya.

• Peningkatan porsi makan
Angka konsumsi makanan semakin meningkat untuk tiap tahunnya baik di negara maju maupun negara berkembang. Konsumsi kalori di negara berkembang pada dekade terakhir ini mencapai 2850 kkal per kapita per hari, jumlah ini meningkat jika di banding pada dekade tahun 60-an dimana hanya 2054 kkal per kapita per hari. Dari data tersebut menunjukkan bahwa memang terjadi adanya peningkatan konsumsi makanan yang berdampak pada peningkatan angka obesitas di masyarakat.

• Kurangnya aktivitas fisik :
o Menggunakan tv, komputer dan kegiatan pasif yang lain
Penggunaan alat-alat yang “memanjakan” diri semakin menyebabkan orang untuk bermalas-malasan. Dengan demikian, mereka akan sangat kurang bergerak dan mengakibatkan kalori yang mereka makan tidak digunakan dan akan menyebabkan kelebihan kalori. Kehidupan kota, dimana kebanyakan bekerja sebagai pegawai kantor akan semakin sedikit melakukan gerakan. Untuk naik ke lantai 2 saja mereka akan menggunakan lift atau eskalator dan duduk berjam-jam di depan komputer mengerjakan pekerjaan mereka.

• Pengurangan kegiatan aktivitas fisik dari kurikulum sekolah
Lingkungan sekolah pun nampaknya kurang mendukung para siswanya untuk hidup sehat. Pada era tahun 90-an, kita sering melihat di sekolah dasar setiap pagi melakukan senam atau olahraga lainnya. Sekarang, kegiatan tersebut makin sulit untuk ditemui.

• Tidak adanya fasilitas
Terbatasnya fasilitas juga membatasi orang untuk hidup sehat. Di Indonesia ini seperti kita tahu, sangat sedikit sarana olahraga yang dapat digunakan dengan layak. Infrastruktur umum pun tidak mendukung untuk itu. Orang-orang lebih cenderung memilih menggunakan kendaraan daripada berjalan kaki. Hal ini karena trotoar di Indonesia digunakan untuk berjualan sehingga menimbulkan ketidaknyamanan untuk pejalan kaki.

• Transportasi bermotor
Secara umum orang lebih memilih menggunakan transportasi bermotor untuk pergi ke sekolah, ke tempat kerja atau ke tempat lainnya. Bahkan, kenyataan yang ada sekarang ini, orang-orang menggunakan kendaraan bermotor hanya untuk membeli sesuatu ke toko yang jaraknya tidak kurang dari 200 m. Hanya sedikit mereka yang bersepeda dan pejalan kaki ke tempatnya berkerja.

• Norma adat dan sosial
Ternyata aspek sosial juga berperan dalam hal ini. Orang-orang memandang mereka yang menggunakan kendaraan bermotor memiliki kedudukan yang tinggi di masyarakat. Para orang tua juga akan lebih bangga jika anaknya diantar menggunakan kendaraan daripada diantar dengan hanya berjalan kaki atau bersepeda. Lingkungan yang seperti inilah yang menyebabkan orang-orang kekurangan aktivitas fisik.

Hal yang menyebabkan gizi kurang :
• status nutrisi maternal yang buruk
ibu hamil yang mengalami gizi buruk sangat berpengaruh pada bayi yang dikandungnya. Seperti yang telah disebutkan di atas, ibu hamil dengan gizi buruk merupakan faktor resiko bayi dengan berat lahir rendah. Pada masa menyusui pun status gizi ibu harus baik, karena pada saat menyusui, seorang ibu memerlukan asupan gizi yang besar agar anaknya bisa tumbuh dengan baik.

• asupan makanan yang kurang
asupan makanan yang kurang ini bisa disebabkan berbagai faktor diantaranya, sosial-ekonomi, politik dan keamanan, maupun psikologis. Sudah jelas, tingkat sosioekonomi yang tinggi akan mendapatkan makanan yang lebih baik dibanding dengan tingkat yang lebih rendah. Keadaan politik dan keamanan juga berpengaruh. Negara dengan politik dan keamanan stabil akan lebih baik dalam asupan makanannya daripada negara yang mengalami peperangan dan konflik. Selain itu, ada beberapa orang yang mengalami gangguan psikologis sehingga kekurangan asupan makanan. Beberapa orang merasa dirinya gemuk sehingga mereka mengurangi makan atau bahkan tidak makan. Padahal kenyataannya, mereka tidak gemuk. Kelainan ini disebut anorexia nervosa, yaitu kelainan pandangan terhadap diri sendiri dimana dia merasa terlalu gemuk padahal tidak.

• buruknya status kesehatan
status kesehatan disini adalah pada mereka yang mengalami sakit baik itu karena infeksi, konsumsi rokok dan alkohol, imunisasi yang tidak adekuat, makanan dan sumber air bersih yang kurang, dll. Hal-hal itu menyebabkan kemampuan penyerapan makanan yang menurun dan mengakibatkan kekurangan asupan gizi.
Kesimpulanya, jika Anda ingin sehat maka Anda harus terbiasa dengan gaya hidup sehat. Seimbangkan gizi dan perbanyak aktivitas. Anda bisa berkonsultasi dengan ahli gizi untuk mengatur diet makanan yang sesuai untuk aktivitas Anda. Perbanyak aktivitas dengan bersepeda ke tempat bekerja atau jika menggunakan kendaraan bermotor maka parkirlah di tempat yang cukup jauh dengan tujuan Anda. Apakah Anda terlambat untuk hidup sehat? Jawabannya TIDAK.

Sumber :
Kuliah Nutrition Imbalanced Dr.rer.net. dr BJ Istiti Kandarina
Buku ajar Fisiologi kedokteran Guyton & Hall

Tidak ada komentar:

Posting Komentar