Sabtu, 12 Juni 2010

Sport Physiology

Hidup Sehat Dengan Berolahraga
Olahraga merupakan salah satu cara mudah menuju sehat. Olahraga telah terbukti berperan dalam mengurangi angka kejadian berbagai penyakit, seperti jantung koronen, obesitas, bahkan penyakit keganasan seperti kanker usus besar. Masalahnya, kebanyakan orang-orang tidak mau melakukan yang mereka harus lakukan, yaitu olahraga. “Oh, saya lupa. ah ga peduli. duh, lagi sibuk nih. Saya tidak kuat melakukan itu. Saya takut.” Itulah kebanyakan alasan yang mereka kemukakan.

Apa sih aktivitas fisik itu?
Aktivitas fisik tidak hanya latihan atau bekerja. Hal ini diartikan sebagai kegiatan yang senantiasa aktif sepanjang hari dan tidak terbatas pada bagian waktu tertentu atau tempat tertentu. Ini merupakan suatu pengambilan manfaat dari berbagai kesempatan yang ada untuk bergerak sepanjang hari. Secara contoh, dimana kita ingin menyalakan TV, maka lakukanlah dengan menghampiri TV tersebut, jangan menggunakan remote. Dengan demikian, maka kita akan senantiasa bergerak sepanjang hari. Secara umum, fungsi fisiologis tubuh manusia akan mengalami penurunan. Namun, dengan hidup yang “active” maka penurunan fungsi ini akan lebih lambat terjadi. Lihatlah grafik berikut sebagai perbandingan.


Berdasarkan gambaran berikut, orang yang jarang bergerak akan mengalami penurunan fungsi pada usia 30 tahun, sedangkan pada orang yang aktif, penurunan fungsi yang sama akan terjadi pada umur sekitar 60 tahun.

Pada umur 30 tahun, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dalam pembuluh darah telah mulai terbentuk penumpukan lemak yang dengan sejalannya umur bisa berkembang sampai menyumbat pembuluh darah. Hal ini jika terjadi pada pembuluh darah otak, maka akan menyebabkan terjadinya stroke yang bisa menyebabkan kematian. Penurunan fungsi lainnya adalah pada tulang-tulang tubuh. Mulai umur 30 tahun maka akan terjadi penurunan kepadatan tulang yang berisiko untuk terjadinya osteoporosis. Hipertensi juga banyak terjadi berkaitan dengan tingginya kadar lemak dalam tubuh, dimana penyimpanan lemak berlebih akan mengakibatkan keluarnya hormon-hormon yang memicu terjadinya kenaikan tekanan darah.

Masih banyak penyakit-penyakit yang bisa dicegah dengan pola hidup sehat. Sekitar 80 % penyakit jantung koroner dan 90 % penyakit diabetes tipe 2 bisa dicegah dengan perubahan gaya hidup. Hal lain, sepertiga kasus keganasan dapat dicegah dengan makan sehat, menjaga berat badan ideal dan menjadi orang yang secara fisik aktif.
Setelah kita tahu pentingnya berolahraga, maka sekarang kita akan membahas bagaimana olahraga yang baik. Dalam berolahraga, kita harus senantiasa memperhatikan zona latihan kita dan juga kecukupan air dalam tubuh. Untuk latihan aerobik, maka zona latihannya adalh pada rentang 60-80 % dari denyut jantung maksimum. Denyut jantung maksimum sama dengan 220 dikurangi usia seseorang. Hal ini penting berkaitan dengan konsumsi oksigen yang diperlukan oleh otot tubuh.
Dj. Lat. = Dj. Ist + …% (Dj. Maks – Dj. Ist)
Dj. Ist = dihitung saat atlet bangun tidur
… % = Intensitas yg dikehendaki
Dj. Maks = 220 – usia (220 ... sesuai Dj. Ist. Individu)

Selain itu, kita harus selalu mengawasi rasa haus saat berolahraga. Segeralah minum saat kita merasa haus untuk menghindari dehidrasi. Dalam kompetisi, ternyata dehidrasi sangat berpengaruh. Atlet yang mengalami dehidrasi, maka konsentrasinya akan mulai menurun dan akhirnya banyak melakukan kesalahan dalam pertandingan. Seseorang yang berdiri dari posisi tertidur akan mengalami peningkatan denyut jantung. Perbedaan denyut jantung dalam kedua posisi ini disebut denyut jantung ortostatik. Ini merupakan indikator dehidrasi yang sensitif untuk mengetahui fungsi recovery tubuhnya. Orang yang mengalami dehidrasi akan mengalami peningkatan denyut jantung lebih dari 20 x/menit yang menunjukkan sistem recovery dalam tubuhnya kurang baik.

Oke, setelah panjang lebar, sekarang saatnya menentukan pilihan karena hidup memang sebuah pilihan. Hidup sehat dan berusia panjang atau hidup dengan berbagai penyakit? Mulailah berolahraga secara rutin & progresif, terukur dan terprogram sesuai denga kemampuan tubuh.

Referensi :
Sport physiology, lectured by Zaenal M. Sofro, M.D. AIFM.
Gaya hidup sehat, lectured by Prof. Dr. Sukadiyanto, M.Pd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar